Berita Asli, Jakarta Ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon pada Selasa sore 4 Agustus 2020 pukul 18.00 waktu setempat. Ribuan orang dilaporkan terluka akibat peristiwa tersebut. Terkait insiden itu, Komandan pusat misi paskukan perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Voctir Hasudungan Simatupang mengatakan, kondisi satuantugas (Satgas) Batalyon (Yon) Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dan tak terpengaruh dengan adanya insiden itu.

Sebelumnya, Jumlah korban ledakan Beirut, Lebanon dilaporkan terus bertambag, dari 10 menjadi 50 dan kabarnya lain menyebut naik menjadi 83 orang. Mereka yang terluka, dilaporkan lebih dari 2.800 jiwa yang masih di urus oleh tim medis di posko yang telah disediakan.

Baca juga: Ekonomi Republik Indonesia -5,32%, Lebih Parah dari Prediksi Sri Mulyani dan Airlangga

Orang-orang yang terluka terlihat tergeletak di tanah dekat pelabuhan Beirut, menurut seorang fotografer ditempat kejadian editor Sky News timur tengah zein Ja'far, yang berada di pusat kota Beirut pada saat ledakan terjadi selasa 4 agustus 2020 sore itu setempat mengatakan ledakan besar yang menyebabkan jendela runtuh dan membentuk seperti gua.

"Banyak orang yang sangat linglung, berlumuran darah berjalan mencoba mencari tempat perlindungan yang lebih aman tutur" editor Sky News itu.

"Beberapa gedung dan bagunan  sejauh 2 km sebagian runtuh, ini seperti zona perang. kerusakannya ekstrim tidak ada satu pun jendela kaca yang utuh" tutur imbuh Fady Roumieh.

"Ledakan ini merobek fasad bagunan tempat kami berada, dan begitu debu mereda, kami dan orang lain di blok ini bergegas keluar. benar-benar pemandangan yang mengkhawatirkan" kata Zein Ja'far

Meski demikian, dia menduga ada 2 unit kendaraan operasional terkena dampak. hanya kemungkinan untuk kerugian, 2 unit kendaraan operasional yang sedang diparkirkan di Pelabuhan Beirut" jelaskan Victor.

Seperti Bom-bom Nuklir